IMG-20200610-WA0030

Keterlambatan Imunisasi Akibat Pandemi Covid-19 Mesti Dikejar

SEMARANG – Anak saya umur enam bulan. Mau imunisasi, katanya selama pandemi Covid-19 ditunda dulu. Apakah ini benar? Bagaimana jika imunisasi anak sudah terlanjur terlambat karena wabah Covid? Berbahayakah jika anak tidak diimunisasi?

 

Pertanyaan-pertanyaan tersebut mengemuka saat Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo mengadakan siaran live Instagram melalui akun @atikoh.s, dengan Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Jawa Tengah dr A Yuli Susanti melalui akun @dr.yulisusanti, Rabu (10/6/2020). Maklum saja, virus Covid yang masih belum bisa hilang, membuat masyarakat khawatir terhadap kondisi anak balitanya, jika mereka mesti ke luar rumah untuk mengimunisasi anak.

 

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr A Yuli Susanti menuturkan, kendati saat ini sedang masa pandemi Covid-19, balita tetap harus mendapatkan imunisasi.

 

“Di masa pandemi ini, penting bagi balita berimunisasi. Walaupun pandemi, tetap imunisasi rutin. Anak-anak juga dilindungi dari Covid dengan beri asupan makanan gizi dan protokol kesehatan,” kata Yuli.

 

Menurutnya, saat masa pandemi, beberapa daerah menutup pelayanan imunisasi di puskesmas. Namun pelayanan pemberian vaksin melalui puskesmas keliling tetap diadakan. Karenanya, orangtua mesti menyiasati dengan berbagai cara. Mulai dari membuat janji dengan petugas kesehatan terlebih dulu, atau hadir saat ada puskesmas keliling.

 

“Kalau ada yang terlambat imunisasi, karena masa pandemi memang ada orang tua khawatir keluar rumah mengantar imunisasi. Itu bisa disusulkan atau nanti ganda imunisasinya. Yang penting kesehatan anak. Antar saja imunisasi,” terang Yuli.

 

Dia juga menekankan, pemeriksaan tetap harus memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Misalnya, di rumah yang dipercaya menjadi lokasi puskesmas keliling, harus tersedia tempat cuci tangan pakai sabun, bersih, tempat cukup luas dengan sirkulasi udara yang lancar, atau disarankan di luar ruangan. Dalam pelaksanaannya, tetap harus menjaga jarak satu sama lain.

 

“Bisa appointment (janjian) dulu dengan petugas, biar tidak ada antrean,” jelasnya.

 

Perhatikan pula saat perjalanan menuju tempat imunisasi. Sebisa mungkin gunakan kendaraan pribadi. Jika terpaksa menggunakan angkutan umum, pilih angkutan yang tidak terlalu ramai, dan wajib untuk menjaga jarak anak. Apalagi, bayi usia kurang dari dua tahun, yang masih belum bisa memakai masker. Sementara, untuk anak lebih dari dua tahun, harus tetap mengenakan masker.

 

“Lebih bagus lagi kalau ada tetangga yang peduli, dengan mengantar anak yang akan diimunisasi. Ini akan meminimalkan risiko penularan Covid-19,” bebernya.

 

Yuli menjelaskan, imunisasi bagi anak adalah hal penting yang harus diperhatikan orangtua. Sebab itu bisa berguna bagi anak. Di dalam tubuh, imun tersebut memberi kekebalan tubuh atau menjadi tentara untuk melindungi dari serangan penyakit. Bahkan bila anak berasal dari keturunan atau lingkungan yang kena penyakit, dengan diimunisasi, maka bisa memperkecil kemungkinan anak kena sebuah penyakit.

 

“Misal dari lingkungan penyakit TBC. Dengan diimunisasi, anak bisa saja kena TBC tapi lebih ringan,” bebernya.

 

Sementara itu, Ketua TP PKK Atikoh mengimbau orang tua untuk tetap memberikan imunisasi bagi balitanya. Tentu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan demi kesehatan balita dan keluarga.

 

“Beri imunisasi. Karena itu hak anak agar tetap mendapatkan kekebalan tubuh,” kata Atikoh.

 

Sehingga dalam kondisi pandemi sekalipun, hak anak mendapatkan imunisasi tetap diberikan. Maka, orangtua hendaknya memprioritaskan hal tersebut, supaya kesehatan anak bisa terjaga. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

 

  

Sumber: https://jatengprov.go.id/publik/keterlambatan-imunisasi-akibat-pandemi-covid-19-mesti-dikejar/

 Save as PDF

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.