Serba-Serbi Pantauan Pemilu 2024 di Jawa Tengah

...

SOLO - Pelaksanaan Pemilu 2024 di beberapa wilayah Jawa Tengah, pada hari H pencoblosan, aman terkendali. Bahkan, beberapa TPS menampilkan kreasinya demi menarik antusiasme warga untuk datang dan menggunakan hak pilihnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, Riena Retnaningrum, yang melakukan pemantauan pemilu di Kabupaten Magelang, dalam siaran langsung pantauan Pemilu, kanal Jateng Gayeng Online Radio, Rabu (14/2/2024), menyampaikan, kondisi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Magelang, pada hari H pencoblosan, terpantau lancar, tertib dan aman.

Ia menyebutkan, jumlah warga tercatat dalam DPT kabupaten Magelang sebanyak 1.7591.000 orang. Mereka tersebar di 4407 TPS yang terletak 21 kecamatan.
"Kabupaten Magelang dalam kondisi mandali (aman terkendali). Suasananya cerah. Bahkan di TPS 10 di Dusun Banar, suasananya cerah, penduduk setempat juga riang gembira, petugas di TPS rapi-rapi semuanya. Ini juga ada penjual es cendol, jadi sambil nunggu bisa minum es," bebernya.

Lebih lanjut, sehari sebelumnya petugas berwenang juga telah membersihkan seluruh APK milik peserta pemilu, sesuai ketentuan.
Ditambahkan, Pemprov Jateng menurunkan tim pantauan pemilu di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.
"Ini penugasan dari pimpinan. Ada di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah," kata Riena.

Di Demak, mengutip pernyataan Bawaslu setempat, perwakilan tim pemantauan Pemilu dari Diskominfo Jateng, Alfiansyah Revi menyampaikan, pelaksanaan pencoblosan di sembilan desa di Kecamatan Karanganyar terpaksa ditunda, akibat terdampak banjir sebelumnya. Sementara, wilayah di Demak yang tidak terdampak banjir tetap menggelar pencoblosan sesuai jadwal, meskipun cuaca cenderung berawan.

Dari Surakarta, Ketua RW 16, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Tri, menyatakan, semua petugas KPPS 46 mengenakan pakaian adat Jawa saat bertugas.
"Kita kemas begini dengan harapan tingkat partisipasi tinggi. Ide ini dari warga," tuturnya.

Kreativitas penyelenggaraan pemilu juga ditampilkan oleh para petugas KPPS 11, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Para petugas di sana mengenakan baju adat Jawa, mendekorasi TPS dengan hiasan Jawa, serta menyiapkan lokasi khusus bagi pemilih untuk berswafoto.
Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Wirogunan, Suratno, menyebutkan, pendekorasian tersebut dimaksudkan untuk menjadi daya tarik khusus bagi para pemilih.

"Ini diharapkan menjadi edukasi kebersamaan, dengan konsep etnik, adat Jawa, tokoh wayang, yakni (simbol) siapapun nanti yang jadi pemimpin bisa menjadi suri teladan bagi rakyat," bebernya.

Selain itu, imbuh Suratno, pihaknya juga memberikan pemberitahuan keliling ke seluruh wilayah desa, setiap dua jam sekali, guna mengingatkan warga yang belum melakulan pencoblosan. Bahkan, perwakilan KPPS, juga mendatangi langsung kediaman pemilih berkebutuhan khusus, agar bisa menyalurkan hak pilih mereka.

Demi membantu KPPS menghitung surat suara yang dicoblos pemilih, ujar Suratno, pihakmya telah menyiapkan alat khusus penghitungan suara. Alat tersebut berupa sebuah kotak dengan sisi-sisi bewarna gelap, kaca tembus pandang di bagian atas, dan beberapa buah lampu di dalamnya yang menyorot ke atas.

"Jadi, ini (alat pembacaan kertas) cara kerjanya adalah surat suara kita buka, setelah itu posisi digeser (diletakkan di sisi atas kotak), akurasinya tinggi. Dengan posisi ini, jarum terkecil aja sudah sangat terbaca," ujarnya saat mencontohkan penggunaan alat tersebut.

Sebagai informasi, kegiatan pemantauan pemilu juga dilaksanakan di kabupaten/kota lainnya. Seluruh tim pemantauan dari Diskominfo Jateng menyampaikan, hingga H+1 pencoblosan, situasi cenderung aman dan kondusif. Meskipun proses penghitungan suara di beberapa TPS masih berlangsung hingga Kamis (15/2/2024) dini, tetapi tidak ditemukan adanya tindakan terindikasi pidana. Selain itu, rerata tingkat partisipasi pemilih mencapai di atas 80 persen. (Tim Diskominfo Jateng)